Aku tak merasa terganggu dengan hadirnya matahari pagi ini yang
menyelinap di jendela kamar, dan aku tak merasa bising dengan ocehan
orang2 disekitarku, yang pagi buta berteriak masalah air, yang sibuk
dengan musik keras dikamarnya, yang mempermasalahkan seragam sekolah
anaknya. bahkan aku sama sekali tidak merasa terganggu dengan bunyi
klakson angkot di jalanan depan gang kosanku. bahkan aku tak bergeming
sedikitpun, aku tetap meringkuk dibawah selimut tebalku, menutup mata
seolah ingin sekali mengatakan "hari ini biarkan aku tertidur senyenyak
mungkin". Aku tertidur pulas pagi ini.
Ingin terlepas dari rutinitas yang selalu mengikat kedua tanganku,
membelenggu kakiku, serta menguras pikiran dan hatiku. aaahhh hari ini
milikmu tay pikirku dibawah selimut tebal.Tidur lelap yang ku impikan tak berlangsung lama, hanya 10 menit
menikmati alam bawah sadarku, aku kembali terbangun, mendapati handphone
yang tengah sibuk memamerkan suara jeleknya. sangat mengganggu sekali
pekikku dalam hati. dengan malas ku angkat. Terdengar lirih suara merdu itu memanggilku ;
"lagi ngapain nduk?, wis maemnya?, kelapang ora hari ini?"
sontak aku terbangun, dengan rambut acak-acakan, raut muka yang tak menentu aku duduk ditepi ranjang, mengatur ritme suaraku.
terdengar sedikit parau "hehehe baru bangun bue, belum, hari ini free kelahannya. bue dimana?"
bla bla bla
"yo wis mandi yo, jangan lupa maem, jaga diri baik-baik yo nduk"
percakapan antara ibu dan anak terputus dikarenakan tugas masing-masing yang telah menunggu.
Sepertinya tingkat kesadaranku baru 50%, tak tahu harus berbuat apa. yang ada dipikiran ini hanyalah tidur, tidur, dan tidur. Lagi-lagi niat itu urung terlaksana, selepas melihat tumpukan baju kotor disudut kamar. huuuuuufffffffffhht....yaa...aku harus mencuci pakaian pagi ini. Aktivitasku beruntun, aku tak mengerti niat ingin berleha-leha
ternyata tak terkabulkan. hari ini aku menjadi manusia paling rajin
dikosanku.mulai dari mencuci pakaian, piring, bahkan membersihkan kamar
semua terlaksana begitu cepat dan penuh semangat.aku bukan seorang tay
yang biasanya pagi ini.
what happen whit me...hahahhaa aku lapar...itu judul pagi ini setelah semua aktivitas dikosan terlaksana. Aku bersiap keluar mencari makanan penutup mulut cacing-cacing
diperutku. dan pilihanku pun tertuju pada ketoprak pak Ali yang terkenal
super enak.
Dijalan menuju ketoprak pak Ali, langkahku terhenti, suasana hatiku
tiba-tiba berubah, senyum yang tadinya manis kini tak lagi menghiasi
bibirku. aku hanya terdiam kaku dengan mata tertuju kesatu arah. tak
jauh di ujung jalan terlihat seorang bapak dan anak kecil tengah bermain
dan bermanja-manja. Dapat kurasakan betapa sayangnya sang bapak kepada anaknya.dan betapa
bahagiannya hati sang anak memiliki bapak seperti beliau. di gendong,
digelitikin, disayang bahkan dimanja. Pemandangan yang sangat dramatis tapi miris untuk ku lihat. mengubah selera makanku pagi ini. Dan untuk kesekian kalinya ingatanku kembali pada belasan tahun yang
lalu. mungkin aku pernah seperti anak tadi, tapi tak tahu pasti masih
membekas hingga kini kenangan indah atau luka.
Dalam sedetik rasaku pagi ini tak lagi indah, dalam semenit bayangan
itu membangkitkan devil dalam diriku, dalam satu jam semua hal yang
mengingatkan sosok itu menghujam ingatanku. Aku sangat rindu tapi aku tak tahu ke siapa harus mengadu.aku masih ingin merasakan hal yang dirasakan anak kecil tadi.
Dan untuk kesekian kalinya rasa sesal di diri ini mencuat kembali kepermukaan.
Aku ingin dimanja, tapi aku tak tahu kasih ayah dimana.
dan untuk kesekian kalinya
Aku ingin kasihmu tak hanya namamu.
Aku tetap seorang anak kecil yang menunggu engkau tatap, belai
rambutku, dan berkata Ayah sangat merindukanmu, ayah sangat mengasihimu.
dan untuk kesekian kalinya.
-RT-