Untukmu


.

untukmu
hujan sekejap membunuh rinduku,
ditiang keraguan masih tetap menunggu
menunggu pelangi yang ku nanti
meski malam melarutkan terang
bahkan karena jiwaku tak berhati
menatap senja dengan kekosongan tak membuatku lupa diri
jika cukup menaungi hatimu meski sekejap
tak lantas rindu tak mau menyergap
saat sendiriku berlabuh
sediam-diamnya
rinduku bukan ala kadarnya
diantara acuhku,
tidakkah kamu tau aku tengah memperhatikanmu
meski sesekali kau patahkan rindu dengan sebisik ucap
dalam bisunya kata
aku masih memikirkanmu
kini biarlah malam dengan langit
bintang dan bulannya
menjadi bukti rindu ini
asal senyum masih suka berteduh di ujung bibirmu dan hati menelantarkan acuhmu



-RT-

Your Reply