PERILAKU KONSUMEN (CONSUMER BEHAVIOR)


.

BAB.1 PENDAHULUAN (INTRODUCTION)
Summarized by Lestari Pebriyeni (Majoring in Plant Protection,
College of Agricultural – Bogor Agricultural University, Bogor Indonesia)

A . Mengapa perlu memahami konsumen
Di dalam era globalisasi dan pasar bebas, berbagai jenis barang dan jasa dengan ratusan merek membanjiri pasa Indonesia. Persaingan antar merek setiap produk akan semakin tajam dalam merebut konsumen. Bagi konsumen pasar menyediakan berbagai pilihan produk dan merek yang banyak, sehingga konsumen bebas memilih produk dan merek yang akan dibelinya.
Konsumen akan menggunakan berbagai criteria dalam membeli produk dan merek tertentu, ia akan membeli produk yang sesuai dengan kebutuhan, selera, dan daya belinya. Konsumen tertentu akan memilih produk yang lebih baik dengan harga yang lebih murah. Untuk itulah para pemasar berkewajiban untuk memahami konsumen, mengetahui apa yang dibutuhkannya, apa seleranya dan bagaimana ia mengambil keputusannya sehingga pemasar dapat memproduksi barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Peter dan Austin (1985) dalam Engel, Blackwell dan Miniard (1990) “Dalam sector swasta atau public, dalam perusahaan besar atau kecil, kami mengamati bahwa hanya ada dua cara untuk menciptakan dan mempertahankan prestasi unggul dalam waktu yang lama. Pertama, beri perhatian luar biasa kepada pelanggan anda melalui pelayanan yang unggul dan berkualitas. Kedua, teruslah berinovasi, itu saja. Pendapat ini menunjukkan bahwa pentingnya konsumen untuk dipelajari dan dilayani sebaik mungkin.
B . Defenisi konsumen
Menurut Schiffman dan Kanuk (1994) perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.
Konsumen sering dikelompokkan dalam dua konsumen yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri seperti halnya makanan, pakaian, sabun dan sebagainya. Sedangkan konsumen organisasi membeli produk dan jasa untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasinya. Misalnya pabrik mie instan harus membeli bahan baku seperti tepung terigu dan bumbu yang lain untuk membuat dan menjual produknya. Tidak hanya konsumen individu dan organisasi disini juga terdapat konsumen akhir yang memiliki keragaman menarik untuk dipelajari karena meliputi seluruh individu berbagai usia, latar belakang budaya dan keadaan sosial ekonomi.
C . Kepentingan mempelajari perilaku konsumen
Ada beberapa alas an mengapa perilaku konsumen dipelajari diantaranya :
- Kepentingan pemasaran.
Para pemasar memahami konsumen, dan berusaha mempelajari bagaimana konsumen berperilaku, bertindak, dan berfikir. Walaupun para konsumen memilki berbagai macam perbedaan namun mereka juga memiliki banyak persamaan. Misalnya semua konsumen membutuhkan kebutuhan biologis seperti pangan, air, udara, tempat tinggal dan sebagainya. Para pemasar wajib memahami keragaman dan kesamaan konsumen atau perilaku konsumen agar mampu memasarkan produknya dengan baik.
- Kepentingan pendidikan dan perlindungan konsumen.
Lembaga pendidikan atau lembaga sosial dan pemerintah juga berkepentingan untuk mengetahui dan mempengaruhi perilaku konsumen dengan tujuan untuk mendidik dan melindungi konsumen. Hal ini dilakukan untuk membantu konsumen memilih produk dan jasa yang benar, terhindar dari penipuan serta menjadi konsumen yang bijaksana.


- Perumusan kebijakan masyarakat dan undang-undang perlindungan konsumen.
Pendidikan saja yang diberikan kepada konsumen tidaklah menjamin kesejahteraan konsumen. Pemerintah berwenang memeriksa pabrik makanan dan memberikan penilaian apakah produk yang dihasilkan tersebtu telah memenuhi persyaratan sehingga menjamin keamanan pangan. Dengan telah disetujuinya Undang-Undang Pangan oleh DPR dan Presiden, maka pemerintah memiliki legalitas hokum dan berkewajiban untuk melindungi konsumen. Produsen diwajibkan mencantumkan label halal bagi produk yang dijualnya sehingga konsumen mampu membuat pilihan dengan tepat yang menjamin keyakinannya.
D . Model keputusan konsumen
Proses keputusan konsumen dalam membeli atau mengkonsumsi produk dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu :
a. Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh produsen dan lembaga lainnya.
b. Faktor perbedaan individu konsumen,
c. Faktor linkungan konsumen.
Proses keputusan konsumen akan terdiri atas tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian, dan kepuasan konsumen. Pemahaman terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen akan memberikan pengetahuan kepada pemasar bagaimana menyusun strategi dan komunikasi pemasar yang lebih baik.
Based on Ujang Sumarwan. 2003. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran (Consumer Behavior : Theory And Application in Marketing)

Your Reply