PERILAKU KONSUMEN (CONSUMER BEHAVIOR)


.

BAB.3 KEPRIBADIAN (PERSONALITY)
Summarized by Lestari Pebriyeni (Majoring in Plant Protection,
College of Agricultural – Bogor Agricultural University, Bogor Indonesia)

Kepribadian dapat didefenisikan sesuatu yang berkaitan dengan adanya perbedaan karakteristik yang paling dalam pada diri manusia, perbedaan karakteristik tersebut menggambarkan ciri unik dari masing-masing individu. Perbedaan karakteristik akan mempengaruhi respons individu terhadap lingkungannya (stimulus) secara konsisten. Perbedaan karakteristik akan mempengaruhi prilaku individu tersebut. Individu dengan karakteristik yang sama cenderung akan bereaksi yang relatif sama terhadap situasi lingkungan yang sama.
Perbedaan dalam kepribadian konsumen akan mempengaruhi perilakunya dalam memilih atau membeli produk, karena konsumen akan membeli barang yang sesuai dengan kepribadiannya. Ada beberapa karakteristik dari kepribadian yaitu kepribadian menggambarkan perbedaan individu, kepribadian menunjukkan konsistensi dan berlangsung lama, dan kepribadian dapat berubah.
Teori kerpibadian
Ada tiga teori kepribadian yang utama yaitu :
1. Teori kepribadian Freud
Teori ini menyatakan bahwa kebutuhan yang tidak disadari atau dorongan dari dalam diri manusia, seperti dorongan seks dan kebutuhan biologis adalah inti dari movivasi dan kepribadian manusia. Freud membagi tiga unsure yang saling berinteraksi yairu Id, Superego, dan Ego.
- Id
Id adalah aspek biologis dalam diri manusia yang ada sejak lahir, yang mendorong munculnya kebutuhan fisiologis seperti rasa lapar, haus, dan lainnya. Id menggambarkan naluri manusia yang secara biologis yang melakukan prinsip kepuasan.
- Superego
Manusia memiliki unsure kedua yang disebut superego. Superego adalah aspek psikologis pada diri manusia yang menggambarkan sifat manusia untuk tunduk dan patuh kepada norma-norma sosial, etika, dan nilai-nilai masyarakat. Superego membuat manusia memperhatikan apa yang baik dan apa yang buruk bagi suatu masyarakat dan perilakunya disesuaikan dengan apa yang baik menurut lingkungannya.
- Ego
Merupakan unsur yang bisa disadari dan dikontrol oleh manusia. Ego berfungsi sebagai penengah antara Id dan Superego. Ego berusaha menyeimbangkan apa yang ingin dipenuhi oleh Id dan apa yang dituntut oleh superego agar sesuai dengan norma sosial.
2. Teori Neo-Freud (Teori Sosial Psikologi)
Teori ini berbeda dengan Freud dalam dua hal yaitu lingkungan sosial yang berpengaruh dalam pembentukan kepribadian manusia bukan insting manusia dan motivasi berperilaku diarahkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Teori ini merupakan kombinasi dari sosial dan psikologi, yang menekankan bahwa manusia berusaha untuk memenuhi apa yang dibutuhkan masyarakat dan masyarakat membantuk individu dalam memenuhi kebutuhan dan tujuannya.
3. Teori ciri
Teori ciri menggunakan pendekatan kuantitatif dalam megukur kepribadian konsumen. Teori ciri mengklasifikasikan manusia ke dalam karakteristik atau sifat atau cirinya yang paling menonjol. Trait adalah sifat atau karakteristik yang membedakan antara satu individu dengan individu yang lain, yang bersifat permanen dan konsisten.
Gaya hidup
Gaya hidup mencerminkan pola konsumsi yang menggambarkan pilihan seseorang bagaimana ia menggunakan waktu dan uangnya. Gaya hidup berbeda dengan kepribadian, kepribadian lebih menggambarkan karakteristik terdalam yang ada pada diri manusia sementara gaya hidup lebih menggambarkan perilaku seseorang. Gaya hidup seseorang dapat diukur dengan suatu alat yang disebut dengan Psikografik yang memberikan pengukuran kuantitatif dan bisa dipakai untuk menganalisis data yang sangat besar. Psikografik analisis biasanya dipakai utnuk melihat segmen pasar. Psikografik sering diartikan sebagai pengukuran AIO (activity, interest, dan opinion) yaitu pengukuran kegiatan, minat dan pendapat konsumen.
Dogmatisme adalah sebuah kerpibadian cirri yang mengukur tingkat kekakuan seseorang dalam menerima segala sesuatu yang tidak dikenal atau menerima informasi yang bertentangan dengan kepercayaan yang dimiliki. Para pemasar berusaha memahami kepribadian konsumen dan apa pengaruhnya terhadap prilaku konsumsi. Pemahaman tersebut sangat penting agar pemasar dapat merancang komunikasi yang sesuai dengan sasaran konsumen yang dituju, sehingga konsumen bisa menerima produk atau jasa yang dipasarkan tersebut.
Based on Ujang Sumarwan. 2003. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran (Consumer Behavior : Theory And Application in Marketing)

Your Reply